1.Kemampuan Teknis
Modal dasar bagi seorang hacker
adalah kemampuan teknis. Hacker bukan seseorang yang melihar sebaris kode di
Internet lalu menerapkannya begitu saja. Seorang hacker melihat sebuah kode dan
memanfaatkannya setelah menemukan cara kerjanya dan mengetahui apakah kode
tersebut memang yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya.
Apapun
yang jadi bidang pekerjaan Anda,Anda bisa menjadi seorang hacker. Seorang
pemain sepakbola bisa melihat teknik luar biasa yang dimiliki Pele atau David Beckham lalu mempelajarinya.
Kemudian ia akan menjadi seorang hacker jika dari teknik yang dipelajarinya itu
ia bisa menemukan esensinya. Ia bisa menemukan apa yang sesungguhnya diperlukan
dalam bermain sepakbola.
2.Kerja Keras
Seorang hacker tidak mudah
menyerah. Richard Stallman, misalnya,bisa menghabiskan waktu tanpa tidur
berjam-jam demi menciptakan sebuah piranti lunak yang ’sempurna’. Seorang
pembobol menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari celah pada sebuah sistem. Mitnick
dengan sabar dan teliti akan mencari celah yang bisa dimasuki,termasuk
mengajari temannya untuk bertindak sebagai ’petugas keamanan’ demi mendapatkan
nomor telepon temannya. Hacker sampai pada tahap yang boleh disebut obsesif. Seorang
hacker adalah workaholic yang tidak mudah menyerah. Namun ia melakukan semua
itu dengan efisiensi. Seorang hacker tidak akan mengulang-ulang sesuatu jika ia
merasa tak perlu,ini termasuk memanfaatkan apa yang sudah dicapai orang lain
untuk memenuhi tujuan diri sendiri.
3.Kreativitas
Menemukan sebuah celah
keamanan,merekayasa sebuah piranti lunak yang di kemudian hari ternyata
digunakan banyak orang,ini adalah contoh dari pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
kreativitas. Kemauan untuk tidak berhenti pada satu pemikiran,untuk tidak terjebak
pada sebuah jalan,berani untuk berlaku beda demi mencapai sebuah tujuan. Kreativitas
seorang hacker tidak dibatasi oleh hak cipta. Karya orang lain bisa
diobrakabrik oleh seorang hacker,dibongkar hingga ke ‘tulang sumsumnya’,dan
kemudian diperbaiki agar lebih efisien,lebih cepat,dan mampu melaksanakan
tujuannya.
4.Aturan?Aturan yang Mana?
Aturan adalah pagar yang
melindungi. Namun kadangkala apa yang ada di dalam pagar telah melampaui pagar
itu sendiri. Dalam bertindak,seorang hacker tidak bertanya terlebih dahulu
apakah ada aturannya. Aturan adalah hal yang dipikirkan belakangan. Jika
perlu,seorang hacker akan membuat aturannya sendiri. Seperti yang dilakukan Richard
Stallman dengan GPL-nya.Aturan yang bagi ahli hukum hak cipta mungkin sempat
dianggap gila itu ternyata justru melahirkan inovasi dalam teknologi dan karya cipta
yang melebihi apa yang bisa dibayangkan sebelumnya.
5.Tanggung Jawab
Semangat hacker yang dibawa dari
awal istilah itu lahir adalah melakukan sesuatu yang tidak merusak. Kini makna
itu mulai memudar,namun tanggung jawab tetap menjadi esensi dari hacker. Hacker
tidak bersembunyi di balik topeng,jika saatnya tiba untuk mengaku ia akan
mengakui perbuatannya. Seorang Adrian Lamo adalah contoh dari hacker yang
bertanggungjawab. Ia menemukan kelemahan dalam sebuah sistem
komputer tetapi mau membantu untuk menutup kelemahan itu. Meski aturan dinomor buncitkan,etika
adalah hal yang sangat dihargai dalam dunia hacker. Bentuk lain dari tanggung
jawab seorang hacker adalah kemauan untuk berbagi. Seorang hacker tak menutup
hasil kreasinya untuk dirinya sendiri,ia bersedia membaginya kesemua orang.
sumber :
Buku “Di Balik Kisah-kisah Hacker Legendaris”, Penulis:Wicak
Hidayat & Yayan Sopyan, Penerbit:Mediakita, Pdf by ebukindo
ternyata apa yang saya pikirkan mengenai seorang hacker jauh berbeda apa yang saya bayangkan selama ini